Jumat, 13 Maret 2009

SINSHE IWAN

Hari Kamis siang, hujan rintik-rintik. Kulangkahkan kakiku keluar kantor...setelah ada semacam bisikan "masa bodo" untuk jariku yang masih melengkung nyaris kaku.
to make it easy..jalan ke kota aku tempuh menggunakan busway...lalu sambung ojeg...yang aku yakini pasti tau tempat yang aku cari "Sinshe Iwan". Turun di halte Mangga Besar..aku langsung ditawari pengojeg yang mangkal di halte tersebut. Agak sok tau...si tukang ojeg membawaku masuk ke gang gang sempit kemakmuran - keadilan - dan setelah estafet nanya orang .. akhirnya sampailah di gang sempit yang hanya bisa dilalui motor.

Rumah sinshe Iwan ditengarai dengan tenda biru di depannya, dan seorang bapak yang berjualan kue di depannya, sekaligus merangkap sebagai penerima tamu yang ingin berobat ke sinshe Iwan. Di dalam rumah tersebut langsung terlihat beberapa pasien yang sedang menunggu giliran, dan 2 pemuda yang sibuk keluar masuk mengobati pasiennya. Langsung dapat disimpulkan, 2 pemuda tersebut adalah sinshe Iwan dan salah seorang saudaranya yang juga berpraktek sebagai sinshe juga.

Setelah menunggu 2 pasien, akhirnya giliranku pun tiba. Setengah takut, aku pasrahkan jariku yang kaku ke sinshe Iwan. Dengan cekatan dia mulai mengurut tangan kiriku dari pangkal lengan, sampai ke ujung jari yang sakit ini. Lalu tanpa bisa menolak, jariku yang sakit ini ditekuk ke atas ... sakitnya minta ampun. Lalu dalam sekejap .. jari tengahku ini mulai lurus..namun masih terasa sakit di telapak. Dengan ramuan arak dan mungkin daun daunan..tanganku dibungkus perban. dan bagian jari diberi koyo. Selesai..

Masuk ke gang sempit di jalan keadilan ini, mengingatkan aku ke kampung halamanku semasa kecilku. Gang sempit yang ditunggui oleh orang-orang yang setengah pengangguran namun menikmati hidup. Jauh dari keseharianku, yang harus menikmati rutinitas di kantor. Oom yang berjualan kue...bisa bisanya meninggalkan dagangannya...dan menjual jasa ojeg ke tamu yang mau pulang. Beginilah cara melihat peluang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar